Pages

Jumat, 14 November 2014

GERHANA KEMBAR

                                                     GERHANA KEMBAR


Kedua novel diatas ditulis oleh pengarang yang berbeda namun mengangkat tema yang sama : “homoseksual”. Homoseksual? Mungkin beberapa dari kalian akan bergidik geli, tapi percayalah, kedua novel ini mungkin malah akan memberimu inspirasi soal cinta.
Gerhana Kembar adalah novel Clara Ng kedua yang saya baca setelah Jampi-Jampi Varaiya. Sewaktu membaca awalnya, tak disangka ternyata ini cerita cinta sesama perempuan. Ini sesuatu yang baru, belum pernah saya baca novel yang mengangkat tema lesbian. Novel ini menceritakan seputar kehidupan Diana/Fola dan Henrietta/Selina di masa lalu dan kehidupan Lendy dan mamanya, Eliza, di masa sekarang. Suatu hari, Lendy menemukan naskah kuno di lemari omanya, Diana, dari naskah itulah, Lendy mengetahui tentang masa lalu sang oma dan juga.. masa lalu dirinya sendiri.
Sampai sejauh mana kamu mengetahui hidup orang yang menjadi bagian dari keluargamu? (h. 138)
Dari naskah itulah Lendy mengetahui perasaan sang oma yang sesungguhnya, selama ini ia merasa dekat dengan omanya, tapi ternyata dia tidak tahu apa-apa. Dari naskah ini juga, Lendy mengetahui perasaan sesungguhnya Eliza, mamanya, yang selama ini selalu sibuk bekerja dan tak terlalu dekat dengannya. Selain menyelami kehidupan dua orang yang dekat dengan Lendy, Lendypun melihat lebih dalam pada kehidupannya. Sampai akhirnya ia mengetahui betapa berharganya bisa bersama dengan seseorang yang ia cintai. Suatu kisah paralel yang mengambil setting tahun 1960-an dan tahun 2006, dimana pada tahun 1960-an istilah lesbian masih dianggap tabu dan tidak umum di masyarakat. Menentang semua hal-hal yang tabu dan sensitif tersebut, Clara Ng berhasil memberikan kisah cinta yang berani dan mengharukan, tanpa membuat kita bergidik geli.
Tapi daripada dibilang kisah cinta antara dua perempuan, mungkin novel Gerhana Kembar ini memiliki sesuatu yang lebih dari itu, tapi soal keluarga, ikatan yang lebih kuat daripada apapun, dan juga seberapa besar pengorbanan demi orang yang dicintai, walau itu harus mengorbankan kebahagiaanmu sendiri. Pembaca dibuat tersentuh oleh kedalaman cinta Diana/Fola dan Selina/Henrietta, yang melalui bertahun-tahun tanpa bisa bersama, hanya bisa berangan-angan. Juga tersentuh oleh kekuatan cinta Diana/Fola itu sendiri yang mengutamakan kebahagiaan orang-orang di sekitarnya, anaknya, suaminya, ibunya, walau dia sendiri harus menelan pil pahit dari pengorbanan itu. Saya rasa perasaan Diana/Fola, Selina/Henrietta dan semua orang yang mencintai sesama jenis, tergambar dalam kalimat ini  :
Mereka pasangan yang beruntung; Lelaki dan Perempuan. Dapat bersama selamanya. Aku tidak dilahirkan dengan takdir yang sama. Aku orang yang harus berjuang untuk mendapatkan secercah cahaya bulan Rembulanku telah gerhana, gelap seutuhnya di kaki langit (p. 309)
Indah, sederhana, namun ditulis dengan penuh perasaan. Novelis yang handal memang selalu membuat pembacanya ikut merasakan apa yang dirasakan tokoh-tokoh ceritanya, and believe me, Clara Ng is one of them!
Next is… Lelaki Terindah by Andrei Aksana!
Berlawanan dengan Gerhana Kembar yang menceritakan kisah cinta antara sesama perempuan, Lelaki Terindah adalah kisah cinta antara sesama lelaki. Dua lelaki, bertemu di situasi yang bisa disebut ‘kebetulan’, melahirkan suatu perasaan cinta yang mendalam, namun juga terlarang. Rafky, seorang lelaki yang gagah dan rupawan, bertemu dengan Valent, lelaki tampan dengan kelembutan yang secara misterius berhasil memesona Rafky. Mereka bertemu, jatuh cinta dan berjalan-jalan di Bangkok. Namun ketika harus pulang ke Indonesia, ketika semua harus kembali ke kehidupan masing-masing, konflik mulai muncul.
Rafky, seorang yang dituntut untuk selalu sempurna, ketika kembali ke Jakarta, ia harus menghadapi Rhea, kekasihnya, dan juga orang tuanya. Valent, yang harus menghadapi kekasihnya, Kinan dan Janita, ibunya. Betapa sakitnya perasaan Janita, ibu Valent, yang setelah ditinggal suaminya saat Valent kecil, membesarkan putranya seorang diri, merawat Valent dengan sepenuh hati dan jiwanya. Betapa marahnya Kahfi dan Raina, kedua orang tua Rafky, ketika mengetahui putranya adalah seorang homoseksual!
Tapi pada akhirnya kedua novel ini sampai pada kesimpulan yang sama, well, what do you know, that’s also called love. Seperti kata Lendy dalam novel Gerhana Kembar :
“Cinta adalah cinta. Dia tidak mengenal jenis kelamin” (p.237)
Dan kata-kata Rafky dalam novel Lelaki Terindah :
“Apa cinta hanya milik lelaki dan perempuan? Seharusnya cinta membebaskan semua batas!” (p.193)
Berbeda dengan Gerhana Kembar by Clara Ng yang lemah lembut dan penuh perasaan, Lelaki Terindah by Andrei Aksana ini sangat sarat dengan emosi, tegas dan ‘meledak-ledak’, dilengkapi juga dengan sentilan puisi-puisi di setiap babnya. Kedua novelis berani yang memberikan kisah cinta paling indah antara sesama jenis.
Free your mind and read this!

0 komentar:

Posting Komentar